erakhma

The longer you put off a job, the harder it to start


4 Komentar

Ramadhan pertamaku di International House – 国際宿舎でのラマダン

Ramadhan  1434 H berlangsung pada awal bulan Juli- Agustus 2013. Spesial sekali kali ini karena  pertama kali menjalankannya di luar negri, saat musim panas dan dalam kondisi hamil. Tentu banyak sekali perbedaan dibanding Ramadan sebelumnya di tanah air. Mulai dari lingkungan yang sepi dari suara Adzan, suara tadarusan, antrian beli takjil hingga seruan untuk bangun sahur.
Tapi semangat Ramadan di jepang juga tak kalah dari yang lain, banyak agenda yang diadakan untuk meramaikan dan memeriahkannya. Diantaranya kajian dan buka bersama yang diadakan KMII ( keluarga Masyarakat Islam Indonesia ) di Balai Indonesia SRIT ( Sekolah Republik Indonesia di Tokyo) , Buka bersama di masjid-masjid di Tokyo : masjid Camii Tokyo, Otsuka, Assalam Okachimachi dll. Pengalaman teman-teman beragam mengenai agenda puasa Ramadan karena lebih bebas untuk mobile kemana aja. Untuk saya pribadi lebih banyak di rumah dan Alhamdulillah masih bisa merasakan kebersamaan sesama muslim di bulan Ramadan ini.

Awal Juli sudah masuk musim panas  dan sedang dalam puncaknya. Sehingga puasa di minggu pertama cukup berasa juga perjuangannya . Alhamdulillah bisa kuat juga puasa (padahal awalnya dulu sempet kuatir)  tapi dengan term and condition lebih banyak di rumah dan sahur yang banyak (bergizi)  🙂 . Namun pada prakteknya memulai kebiasaan baru tidaklah semudah yang direncanakan :(.  Siang yang lebih panjang daripada malam, membuat kesempatan makan lebih sedikit. Buka puasa sekitar jam 7 malam, lalu sholat Isya + tarawih sekitar jam 9 sampai jam 10 malam. Selesai  beberes sekitar jam 11-an  dan harus bangun sahur jam 2 pagi – jam 2.45. Seperti biasa lah kalo buka puasa kan lebih cepat kenyang  dan bumil pun ga bisa makan langsung banyak. Jadi mau ngemil malam pun uda keburu ngantuk  dan memang harus segera tidur kalo mau bisa bangun sahur. Tak jarang pola tidur berubah-ubah, kadang bergadang malam ga tidur digantikan paginya setelah subuh & tilawah. Tapi seringnya ya meski malamnya tidur, habis subuh tetep tidur hehehe.  Kalo pola makan dan tidur ga bener pengaruhnya ke badan jadi fit, akibatnya  terpaksa bolong deh puasanya. Ditambah lagi menjelang kepualangan ke Indonesia banyak urusan yang harus dibereskan dari kemas—kemas sampai urusan administratif dorm, bank, city office dll.

Di balik semua perjuangan itu Alhamdulillah ada banyak hikmah dan kemudahan sepanjang Ramadhan. Minggu pertama memang cuaca sangat panas dan waktu puasa lebih lama yaitu dari jam 2. 48 pagi sampai jam  7.01 malam. Tapi seiring berjalannya waktu, Allah memberi cuaca redup, mendung dan hujan mulai minggu kedua puasa. Waktu subuh pun bergeser lebih lambat dan magrib lebih cepat. Tak lupa tetap berusaha meraih keutamaan bulan Ramadhan sesuai kondisi dan kemampuan,  berupa kesempatan memberi jamuan untuk buka puasa bersama di rumah. Semoga Allah selalu menjaga niat dan mencatatnya sebagai pahala. Aamiin. Yang lebih mengesankan adalah rasa kebersamaan sesama muslim penghuni dorm dari berbagai negara. Bagi bapak- bapak ada sholat Isya & tarawih berjama’ah di plaza office dengan meminjam ruangan selama 1 bulan.  Untuk ibu-ibu cari kesibukan sendiri :p.  Alhamdulillah tetangga di lantai 2 gedung D ini ada 3 keluarga muslim ( 1 lantai ada 6 kamar : keluarga Chinese, Mesir, Chinese, Indonesia, Iran, Indonesia ) yang saling berlomba memberi  ta’jil buka puasa. Ditambah tetangga dari lantai bawah dari Malaysia juga tak ketinggalan berkirim ta’jil. Dari situ jadi tau kuliner dari negri seberang. Kalo dari sesama Indonesia sih bisa mengenali  nama masakannya apa, tapi yang dari mesir dan Malaysia merupakan pengalaman pertama merasakan kulinernya. Meski dari malaysia ada kemiripan tapi beda menyebutnya.  Yah meski tak bisa interaksi dengan semua tetangga muslim tapi Alhamdulillah bisa memulainya dari keluarga terdekat tadi.  Bulan Ramadan memang bisa mendekatkan satu sama lain asal kita mau memulainya untuk saling terbuka dan bertegur sapa , semoga menjadi penyemangat  beribadah di  hari-hari terakhir tinggal di Dormitory 🙂

Alhamdulillah meski lebih banyak  di rumah masih bisa merasakan aneka kuliner negara tetangga. ( sempat bertukar resep dan belajar masak antara Rolade Sosis tahu dan Mahshi, posting menyusul insya Allah )

obati rindu aroma daun pisang :)  sup Gandum susu yang bikin kenyang tahan lama

obati rindu aroma daun pisang 🙂
balela : sup Gandum susu yang bikin kenyang tahan lama

takjil

Tahu nama Cengkodok jadin ingat serial Upin dan Ipin.
Kataifi sejenis pastry bentuknya macem macem, yg sempet dijepret yg ini aj hehehe

takjil

Main menu niy, nasi dibungkus daun kubis. kalo kita mah lauknya apa aja :p tapi yang disini dipadu ma ayam goreng (kok bisa crispy yah, gatanya resep sekalian niy

takjil

Dapat juga tape ketan yang Hisashiburiiiii, da lama ga nemu. Alhamdulillah tetangga ada yang buat 🙂 . Bechamel kalo di kita seperti pasta panggang / lasagna ( menurut ku lho)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yang ini  koleksi foto lama, ngerasainnya jauh sebelum Ramadan 🙂 sekalian di posting aja deh

Arah jarum jam: Kuliner Uzbec mayoritas aroma mutton (daging kambing). Alhamdulillah ngerasain juga daging kuda pas nyicipin Palov nya :). Kalo yang disini sup apa ya namanya? ? seperti pangsit, berikutnya seperti mahshi tapi lebih berlemak dan beraroma Karam Dulma ya?? Dari Iran : sweets Halva, tanya resepnya kok bahannya susah pake Shaffron & Rose water segala. Dari pakistan: tetangga jauh yang baik hati nganter paket Biryani, nan, burger , salad & sweets.

Arah jarum jam: Kuliner Uzbec main menunyamayoritas aroma mutton (daging kambing). Alhamdulillah selain itu ngerasain juga daging kuda pas nyicipin Plov  dan Samsa nya :). Kalo yang disini sup apa ya namanya, Chuchvara? ? seperti sup pangsit, berikutnya seperti mahshi tapi lebih berlemak dan beraroma, Karam Dulma ??. Dari Iran : sweets Halva, tanya resepnya kok bahannya susah pake Shaffron & Rose water segala.Dari pakistan: tetangga jauh yang baik hati nganter paket Biryani, nan, burger , salad and; sweets.


Tinggalkan komentar >

Taking Care our Home – Mari Rawat rumah kita

Minggu lalu tepatnya Kamis 18 April ada pertemuan  yang diadakan penanggung jawab  dormitory untuk resident ( penghuni ) Gedung D . Gedung D ini khusus untuk tempat tinggal mahasiswa yang membawa keluarga atau pasangannya ( Family & couple room). Undangan sudah diberitahukan seminggu sebelumnya namun penanggung jawab dorm masih datang door to door untuk memastikan kedatangan kita. Waktu datang ini saya rada panik hehehehe pernah pengalaman unik soalee. Kirain mau ngecek alias inspeksi mendadak kondisi kamar untungnya cuma mastiin kehadiran doang.
Sebelum membahas pertemuan tadi saya critain sidak yang pernah terjadi bulan Desember lalu. Sebenarnya bukan sidak karena pasti sudah ada pemberitahuan. Nah saya dan suami kurang memperhatikan oshirase ( pemberitahuan ) yang di tempel di pintu kamar tentang tujuan & waktu diadakan pemeriksaan. Jadilah waktu petugas datang rumah masih berantakan dan tak terawat :p . Berhubung Jepang merupakan negara yang termasuk lembab dan waktu itu sedang musim dingin jadi maintenance dormitory sangat memperhatikan etika dalam merawat gedung yang bisa saja mengalami kerusakan karena perubahan suhu. Selain itu Dormitory ini dihuni oleh pendatang dari berbagai negara yang mungkin belum terbiasa dengan tata cara perawatan tempat tinggal. Dengan menampikkan rasa malu saya & suami memperhatikan petugas kebersihan dan PJ dorm yang menjelaskan apa saja yang harus dilakukan seperti mengelap embun di jendela kaca, membuka ventilasi udara meski suhu dingin, membersihkan jamur yang menempel di pojok jendela, membersihkan exhaust fan di dapur, etc deh. Bener- bener pengalaman baru karena belum ada training saat masuk dulu. Bisa jadi karena kamar yang kami tempati langsung kami terima dari senpai yang muga dari Indonesia. Atas persetujuan PJ dorm Alhamdulillah boleh dipakai jadi apa adanya gitu kali yaa. Dari situ jadi lebih aware deh dengan SOP kebersihan meski seringnya berantakan hehehehe
Nah kembali ke pertemuan khusus resident D building, acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang kebersiha & cara merawat tempAt tinggal masing – masing. Misalnya tentang aturan membuang sampah yang harus dipilah-pilah, memperhatikan tiap sudut ruangan agar tak berjamur etc. Setelah dijelaskan ada party kecil disitu kita berkumpul dan berkenalan. Sewaktu kembali ke kamar saya periksa lagi kondisi tempat tinggal kami ternyataa….yabai yabai ( kacau..) yang harus dibersihin banyak sekali terutama yang di pojok pojok ituuuu..
Memang kebiasaan harus diubah. Seringnya kita iri dengan negara maju yang kebersihannya terjaga tapi itu memang hasil effort yang luar biasa. Mulai dari yang kecil saja lalu menyadarkan diri sendiri tidak mengikuti kebiasaan yang tidak baik. Semoga kebaikan- kebaikan yang telah didapat disini bisa terjaga dan menyebarkannya pada lingkungan sekitar dimana saja kita tinggal.
booklet pemilahan sampah. Tiap mau buang sampah harus buka kitab inimkarna lum apal :) . Tiap kota beda peraturannya ini aturan pemilahan sampah di Kodaira

booklet pemilahan sampah. Tiap mau buang sampah harus buka kitab inimkarna lum apal 🙂 . Tiap kota beda peraturannya ini aturan pemilahan sampah di Kodaira